Burung Parkit – Taksonomi, Morfologi, Karakteristik, Reproduksi & Pakan


Burung parkit adalah burung bertubuh kecil dan masih berkerabat dengan burung betet. Warna bulunya sungguh khas dengan perpaduan aneka warna, mencakup hijau, kuning, biru, putih, ungu, dan oranye.





Paruh parkit pun berbentuk bengkok sehingga seacra morfologi memiliki kemiripan dengan burung betet. Dalam perumpamaan internasional, burung paruh bengkok ini diketahui dengan nama budgerigar atau parakeet.






Taksonomi





Berdasarkan susunan pembagian terstruktur mengenai ilmiah yang dibentuk oleh Peters (1973, burung parkit memiliki pengelompokan tersendiri. Berikut ini taksonomi atau penjabaran ilmiah burung parkit.





FilumChordata
AnakVilum vertebrata
KelasAves
BangsaPsittacuformes
Anak SukuPsittacinae
MargaMelopsittacus
JenisMelopsittacus undulates




Karakteristik





Secara internasional, burung parkit dikenal dengan nama budgerigar. Sebutan ini berasal dari kata serapan dalam bahasa Aborigin, ialah betcherrygah yang memiliki arti lezat disantap. Pemberian nama tersebut dikarenakan suku Aborigin suka mengonsumsi burung parkit.





sepasang parkit




Burung dengan tubuh mungil ini berasal dari Australia dan didapatkan hidup dalam kalangan besar di alam bebas. Biasanya dalam satu kalangan jumlahnya meraih ribuan ekor. Habitat burung dengan bulu indah yaitu di kawasan hutan belukar terbuka maupun gurun.





Burung parkit liar hidup secara nomaden dengan pergerakan yang bergantung dengan sumber masakan serta air. Dalam hal hidup bareng pasangan, parkit dikategorikan sebagai burung yang setia. Hal ini ditunjukkan dari sikapnya yang setia menanti parkit betina ketika bertelur.





Meskipun parkit dapat termasuk burung yang mampu dijinakkan, tetapi sifatnya tidak begitu jauh dengan burung liar lain yang condong temperamental. Pemberian kasih sayang yang berkelanjutan harus dilakukan supaya parkit mampu jinak sepenuhnya.





Pada lazimnya , burung akan berubah liar dan kembali hening ketika pertama kali dijinakkan. Kemudian parkit akan kembali menjadi jinak setelah mengikuti keadaan dengan sesamanya yang sudah jinak. Oleh alasannya karakteristik terutama yang hidup berkoloni, maka akan gampang bagi spesies ini menyesuaikan diri kalau ditempatkan dengan burung sejenisnya.





Morfologi





Ukuran tubuh parkit rata-rata meraih panjang 18 cm dengan berat tubuh bermacam-macam. Panjang sayap parkit jantan sekitar 9 hingga 10 cm dengan panjang ekor 9 hingga 10 cm pula. Sedangkan paruh bab atas berskala 9-10 mm, dan mempunyai tarsus 13-15 mm.





parkit




Untuk parkit betina memiliki panjang sayap sekitar 9 sampai 11 cm. Ukuran panjang ekornya mencapai 9 cm dengan culme 1 cm. Sementara bab tarsusnya berukuran 1,5 cm.





Warna bulu parkit akil balig cukup akal bab atas biasanya bercorak hitam dan kuning. Sementara tungging dan badan bagian bawah berwarna hijau. Sedangkan bulu berwarna kuning bisanya menyelimuti area wajah dan kepala.





Burung parkit yang belum dewasa memiliki warna bulu yang terlihat lebih gelap. Selain itu, parkit dewasa tidak mempunyai bintik hitam di bagian kerongkongan. Salah satu jenis parkit yang saat ini disenangi yakni lovebird. Sedangkan parkit terbesar disebut Slaty Heade yang hidup di India, Thailand, dan Laos.





Reproduksi





Burung parkit betina bertelur rata-rata lima butir dalam sekali reproduksi. Telur tersebut akan dierami dan membutuhkan waktu 18 hingga 20 hari sampai menetas.





Parkit mampu bertahan hidup hingga 10 tahun bahkan lebih. Pada beberapa kasus meskipun jarang, era hidupnya mencapai 30 tahun.





Pakan





Makanan utama parkit yaitu biji-bijian, sayuran serta buah-buahan. Di alam liar, sarangnya berada di semak-semak serta pohon.





burung parkit




Burung dengan banyak sekali warna bulu ini menggemari memakan biji-biji kecil. Selain itu, berbagai macam pakan lain juga mampu diberikan untuk burung parkit, antara lain:





1. Jewawut





Jewawut ialah tumbuhan dengan nama latin Panicum viride. Suku Jawa menyebutnya dengan istilah Otek dan Lewawut. Biasanya pertolongan jewawut untuk parkit beserta dengan malainya atau sekedar bijinya.





Biji jewawut sungguh mudah ditemukan di toko-toko pedagang pakan burung. Kandungan gizinya cukup tinggi, meliputi protein, lemak, karbohidrat. Sebaiknya kita memberikannya sebagai pakan alternatif semoga asupan masakan parkit kian bervariasi.





2. Milet





Milet adalah jenis pakan burung yang seperti seperti jewawut. Biasanya pakan ini diberikan untuk jenis lovebird, parkit Australia, kenari, perkutut, burung gereja, sampai burung pipit. Di pasaran, harganya tidak jauh berlawanan dengan jewawut sehingga cocok dijadikan selaku pakan utama selain biji-bijian.





3. Pelet





Pelet dapat dijadikan selaku masakan pokok parkit alasannya umumya mengandung nutrisi yang dibutuhkan parkit. Namun kakanan utama di alam liar yakni biji-bijian, maka untuk memberi kuliner ini pada parkit peliharaan membutuhkan adaptasi cukup lama. Pemelihara yang ingin memberikan pakan ini harus menunggu setidaknya beberapa ahad sampai parkit terbiasa.





4. Buah & Sayuran





Selain pakan bikinan, materi kuliner alami seperti buah-buahan atau sayuran cocok untuk menjadi makanan parkit. Buah-buahan yang digemari parkit ialah apel, pir, melon, kiwi, jeruk, sampai anggur. Aneka buah tersebut tersebut memiliki kandungan nutrisi cukup tinggi, ialah vitamin A, C, K serta mineral tinggi.





5. Jagung





Hampir seluruh jenis burung pemakan biji-bijian menggemari sumber pakan alami seperti jagung. Parkit suka mengonsumsi jagung muda dan kuaci. Jagung yang dimakannya pun tidak hanya bab biji, melainkan juga tongkolnya. Sumber makanan ini kerap diberikan selaku pakan utama sebab mudah diperoleh dan harganya murah.


Comments

Popular posts from this blog

The Best Cara Menurunkan Panas Pada Bayi 9 Bln Ideas

Resep Kue Talam Tepung Ketan Gula Merah - Nikmati Kelezatan Dan Keunikan Rasa