Taman Nasional Bukit Barisan Selatan – Flora Fauna & Rekreasi


Taman Nasional Bukit Barisan Selatan berada di tempat ujung barat daya Sumatera, tepatnya di kawasan Lampung Barat dan Tanggamus, Provinsi Lampung dan Kabupaten Bengkulu Selatan di Provinsi Bengkulu.





Tujuan pendirian taman nasional ini ialah untuk melindungi ekosistem hutan hujan tropis di Pulau Sumatera, utamanya kekayaan alam yang dimilikinya.





Kawasan seluas 324.000 hektar ini mempunyai beberapa macam hutan yang kaya akan keragaman hayati serta menjadi ‘rumah’ untuk tiga mamalia besar yang paling terancam keberlangsungannya di dunia. Ketiga mamalia tersebut ialah gajah sumatera, macan sumatera, dan rino sumatera.





Wilayah TN Bukit Barisan Selatan masuk ke dalam daerah konservasi dunia, dilindungi oleh undang-undang, serta sudah dijadikan sebagai Situs Warisan Gugusan Pegunungan Hutan Hujan Tropis (Cluster Mountainous Tropical Rain Forest Heritage Site of Sumatera) oleh UNESCO.






Kondisi Alam Taman Nasional Bukit Barisan Selatan









1. Letak dan Topografi





Secara geografis Taman Nasional Bukit Barisan Selatan berada pada 4°33’ – 5°7’ Lintang Selatan dan 103°23’ – 104°43 Bujur Timur. Secara manajemen tempat ini membentang di antara dua provinsi adalah Kabupaten Lampung Barat dan Kabupaten Tanggamus di Provinsi Lampung serta di Kabupaten Bengkulu Selatan di Provinsi Bengkulu.





Topografi daerah ini sangat bermacam-macam, mulai dari daerah datar, landai, bergelombang, perbukitan yang curam, serta gunung-gunung. Lereng Timur-nya termasuk curam, sedangkan Lereng Barat-nya agak landai. Kawasan ini tergolong daerah labil, dikarenakan posisinya yang berada pada zona sesar Semanga – sesar utama Sumatera.





2. Geologi dan Tanah





Berdasarkan Peta Geologi Sumatera yang dibentuk oleh Lembaga Penelitian Tanah pada tahun 1965, daerah Taman Nasional Bukit Barisan Selatan terdiri dari batuan vulkanik (Recent, Andesit Tua, Kuatener Tua, dan Basa Intermediet), batuan endapan (Miosin Bawah, Aluvium, Neogen, dan Paleosik Tua), dan batuan plutonik (Batuan Asam).





Sementara itu, menurut Peta Tanah yang dibuat oleh Lembaga Penelitian Tanah Bogor pada tahun 1976, keadaan tanah yang berada di daerah taman nasional ini berisikan 6 jenis tanah. Keenam jenis tanah tersebut ialah Latosol, Podsolik Merah Kuning yang beresiko pengikisan, Rensina, dua jenis Andosol, dan Aluvial.  





3. Iklim dan Hidrologi





Kondisi iklim di tempat taman nasional ini cukup seimbang. Rantai pegunungan yang ada di Bukit Barisan Selatan menimbulkan iklimnya terbagi menjadi dua tipe, yaitu tipe A di bab barat taman nasional dan tipe B di bab timur.





Curah hujan di bagian barat tergolong tinggi ialah berada pada kisaran 3.000 hingga 3.500 mm per tahun, sementara di bagian timur taman nasional mempunyai curah hujan berkisar antara 2.500 hingga 3.000 mm per tahun. Kelembapan udaranya antara 80 hingga 90, sedangkan temperaturnya pada kisaran 20 – 28 derajat Celcius.





Kawasan taman nasional ini mempunyai tugas sebagai tempat tangkapan air dan pelindung sistem tata air alami, karena menjadi hulu dari berbagai sungai yang mengalir ke pemukiman dan area pertanian di hilir. Beberapa sungai yang mengalir di kawasan utara adalah Way Menula dan Way Simpang.





Sungai yang mengalir di bab tengah cukup banyak, yakni Way Ngambur Bunuk, Way Semong, Way Pinatu, dan banyak lagi. Di bab selatan terdapat sungai Way Menanga Kanan, Wal Sulaeman, dan lain-lain. Kawasan ini juga memiliki danau serta di bab barat, tenggara, dan selatan dikelilingi oleh teluk.





4. Ekosistem





Ekosistem yang ada di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan boleh dibilang cukup lengkap. Tipe ekosistemnya dibedakan menjadi hutan hujan dataran rendah, hutan pantai, hutan hujan pegunungan bawah, hutan hujan bukit, hutan hujan pegunungan tinggi, dan cagar alam bahari.





5. Pengelola Taman Nasional





TN Bukit Barisan Selatan dikelola oleh Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan yang beralamatkan di Jl. Ir. H. Juanda No. 19 Km 1 – Tanggamus, Kota Agung 35751, Telp. (0722) 21064, Lampung Selatan – Situs Resmi: http://www.tnbbs.or.id





Flora & Fauna Taman Nasional Bukit Barisan Selatan





Sesuai dengan keadaan alam yang dimiliki kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, banyak sekali jenis tanaman dan fauna juga hidup dan menyebabkan wilayah ini sebagai habitat. Ada berbagai keanekaragaman flora dan fauna yang hidup, mulai dari yang kerap ditemui hingga yang sudah terancam punah.





pohon meranti




1. Flora





Hutan hujan tropis merupakan tipe vegetasi utama yang berada di tempat taman nasional ini. Beberapa jenis flora di vegetasi ini antara lain merawan (Hophea sp.), keriung (Dipterocarpus sp.), ramin (Gonystylus bancanus), damar (Agathis sp.), pasang (Quercus sp.), mersawa (Anisoptera curtisii), randu ganjal (Bombax malabarica), cempaka (Michelia cempaka), bayur (Pteorspermum sp.), meranti (Shorea sp.), dan rotan (Calamus sp.).





Beberapa tipe vegetasi lainnya yaitu hutan pantai dengan flora jenis pandan (Pandanus sp), cemara bahari (Casuarina equisetifolia), mengkudu (Morinda citrifolia), dan bunga raflesia (Raflesia arnoldi). Sementara di hutan payau terdapat nipah (Nypa fructicans) dan pidada (Sonneratia sp.).





Sementara itu, beberapa macam tumbuhan yang ialah ciri khas dari taman nasional ini antara lain bunga bangkai raksasa (Amorphophallus titanum), anggrek raksasa atau tebu (Grammatophylum speciosum), dan bunga bangkai jangkung (Amorphophallus decus-silvae) yang tingginya mampu lebih dari 2 meter.





Jenis tanaman yang paling menawan untuk diperhatikan ialah Rafflesia Arnoldii, Jamur Merah, Akar Merah, dan Kantong Semar. Rafflesia Arnoldii merupakan tumbuhan pemakan serangga dan termasuk flora parasit. Tumbuhan ini menumpang hidup pada tanaman merambat, seperti Liana, alasannya tidak mempunyai kemampuan fotosintesis.





Selain itu, area taman nasional ini tepatnya di hutan yang berada di lereng gunung terdapat pohon besar yang mempunyai batang, daun, kulit, dan akar yang sangat unik. Salah satunya ialah Akar Merah yang digunakan sebagai pipa minum dengan cara memangkas bagian atas dan bawah akar ini agar mampu mengeluarkan air.





Ada pula kantong semar yang juga diketahui sebagai flora pemakan serangga. Jika diamati tanaman ini ibarat bentuk corong yang di dalamnya terdapat air. air tersebut sebenarnya ialah daun yang sudah dimodifikasi oleh alam, sehingga mampu





Herlarctos malayanus




2. Fauna





Beberapa jenis fauna endemik yang menghuni daerah Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, antara lain tapir (Tapirus indicus), siamang (H. syndactilus syndactilus), simpai (Presbytis melalophos), beruang madu (Helarctos malayanus malayanus), ungko (Hylobates agilis), kura-kura maritim berskala (Eretmochelys imbricata), dan kancil (Tragulus javanicus kanchil).





Spesies kera dan simpanse juga akan dijumpai tersebar di area taman nasional ini. Beberapa spesies yang mampu ditemukan antara lain owa (Hylobates agilis), beruk (Macaca nemestrina), lutung (Presbytis cristata), siamang (Symphalangus syndactylus), dan Presbytis melalophos.





Semakin masuk ke pedalaman taman nasional, beberapa satwa yang akan ditemui fauna endemik beruang madu, rangkong (Buceros sp.), dan beragam spesies burung. Adapun di sepanjang kawasan pantai selatan serta barat ditemukan berbagai macam spesies penyu seperti Dermochlys imbricata, penyu sisik (Eretmochelys imbricata), dan masih banyak lagi.





Secara keseluruhan satwa yang menjadi penghuni di tempat taman nasional ini yakni gajah sumatera (Dicerorhinus sumatrensis), kambing hutan (Capricorn sumatrensis), rusa (Cervus sp.), macan (Panthera tigris), kijang (Muntiacus muntjak), kerbau liar (Bubalus bubalis), ular sanca (Phyton reticulatus), ajak (Cuon alpinus), dan masih banyak lagi.





Kegiatan dan Destinasi Wisata





Berbekal pesona dan kekayaan alam yang mempesona, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan menjadi destinasi wisata yang sayang untuk dilewatkan. Pasalnya ada aneka macam kegiatan dan wisata alam yang dapat dikerjakan di daerah ini.





rafflesia arnoldii




1. Sukaraja Atas





Di tempat Sukaraja Atas, turis dapat berkemah, menjelajahi hutan, atau melakukan observasi terhadap satwa dan tumbuhan. Biasanya flora yang bisa diperhatikan di wilayah ini yaitu bunga bangkai jangkung. Di daerah ini pula terdapat Plot Sampel Permanen Bunga Padma, yang dikenal sebagai Rafflesia Arnoldii.





Sukaraja Atas ialah daerah hutan hujan yang sangat sesuai untuk melakukan observasi terhadap banyak sekali jenis burung, owa, ragam satwa liar seperti gajah sumatera dan harimau sumatera. Beberapa tanaman yang hendak dijumpai di tempat ini selain bunga bangkai jangkung yaitu kantong semar dan habitat bagi raflesia.





Kegiatan tersebut sebaiknya dilaksanakan pada pagi hari. Sementara jikalau ingin mengamati kelinci sumatera dan tarsius cuma pada malam hari. Semua aktivitas di Sukaraja Atas ini mesti dilakukan dengan bimbingan dari Petugas Jagawana.





2. Suoh





Suoh merupakan lembah yang berada pada ketinggian 1.200 m di atas permukaan maritim. Daya tarik dari destinasi satu ini yaitu eksistensi sumber mata air panas yang asalnya dari gunung purba dengan letusan lumpur yang terus berpindah-pindah.





Di Lembah Suoh terdapat empat danau dengan jarak yang saling berdekatan. Danau tersebut mempunyai abjad yang berbeda-beda satu sama lain. Keempat danau tersebut ialah Danau Minyak, Danau Belibis, Danau Lebar, dan Danau Asam yang menjadi tempat favorit untuk berendam air panas dan mandi.





Dengan daya tarik tersebut, pelancong mampu melaksanakan aneka macam acara di Lebah Suwoh ini. Mulai dari bersampan, berenang, menikmati sumber air panas alami, menjelajahi hutan, hingga berkemah.





3. Way Pemerihan





Way Pemerihan tergolong ke dalam salah satu spot yang menarik untuk dikunjungi. Wisatawan mampu naik gajah sambil menyusuri sungai dan menikmati keindahan hutan di sepanjang  pastinya dengan panduan dari Petugas Jagawana.





Beberapa atraksi yang dapat disaksikan di area Way Pemerihan ialah menyaksikan gajah yang sudah dilatih melaksanakan patroli, menyaksikan keseruan gajah yang sedang mandi, serta memberi makan gajah dengan pakan yang telah disediakan.





4. Kubu Perahu





Kubu Perahu merupakan salah satu destinasi yang difavoritkan oleh para wisatawan yang berkunjung ke TNBBS. Destinasi ini sendiri yakni suatu perbukitan yang dikelilingi sungai dan hutan dengan berbagai pohon raksasa berusia ratusan tahun. Di sini mata akan dimanjakan dengan panorama alam yang begitu indah.





Selain memiliki tanaman dan fauna yang dilindungi, tujuan wisata yang menarik di tempat Kubu Perahu ialah jeram. Terdapat tiga jeram, ialah Way Asah, riam Sepapahan Kanan, dan air terjun Sepapahan Kiri.





Berbagai aktivitas wisata juga dapat dilaksanakan di destinasi Kubu Perahu mirip menjelajahi hutan, teladas, berkemah, serta pengamatan satwa dan tumbuhan. Hal itu dikarenakan daerah ini mempunyai gerojokan serta panorama alam yang sungguh indah.





5. Tampang, Blubuk, Danau Menjukut, Way Sleman, dan Blimbing





Berbagai kegiatan yang mampu dijalankan di sepanjang daerah ini cukup bermacam-macam. Wisatawan mampu menjelajahi hutan yang ialah tempat hidup dari tumbuhan langka bunga raflesia (padma raksasa) dan bunga bangkai, serta melakukan observasi pada flora tersebut.





Selain itu, rekreasi maritim juga menjadi hal yang mempesona untuk dijalankan di samping menyusuri sungai, bersampan, atau berenang. Kalau mau turis mampu berkemah di tempat ini dan merasakan sensasi hidup dan menyatu dengan alam bebas.





Perambahan Hutan TN Bukit Barisan Selatan





Kawasan hutan taman nasional bukit barisan selatan hingga sekarang memperoleh ancaman alasannya perambahan hutan. Kegiatan ini menyebabkan hilangnya habitat tumbuhan dan fauna yang berkembang menjadi kawasan permukiman, industri dan perkebunan.





Selain itu, kegiatan perburuan liar juga menjadi momok bagi keberlangungan hidup binatang yang di hidup di kawasan ini.





Oleh alasannya itu, upaya sumbangan taman nasional perlu dikerjakan. Beberapa cara dan tujuan derma antara lain selaku berikut:





  • Menghentikan kegiatan pelanggaran dan penebangan kayu ilegal di kawasan taman nasional dan sekitarnya
  • Menurunkan kegiatan perburuan satwa
  • Menetapkan mata pencaharian masyarakat yang ramah kepada lingkungan, serta mengembangkan penghasilak melalui Conservation Conscious Community Network (3CoNet) atau Jaringan Masyarakat Sadar Akan Pelestarian
  • Menumbuhkan kesadaran kepada para pengambil keputusan, penegak aturan dan penduduk mengenai pentingknya hutan lestari dan memperlihatkan edukasi terkait perundagan keragaman hayati
  • Melakukan kajian rencana spasial dan kebijakan hutan terkait wilayah sekitar taman nasional bukit barisan selatan

Comments

Popular posts from this blog

The Best Cara Menurunkan Panas Pada Bayi 9 Bln Ideas

Burung Parkit – Taksonomi, Morfologi, Karakteristik, Reproduksi & Pakan

Resep Kue Talam Tepung Ketan Gula Merah - Nikmati Kelezatan Dan Keunikan Rasa